MEDIA KOMUNIKASI

Desa-pajeruan.blogspot.com - Dalam konsep Ilmu Komunikasi, media merupakan jembatan (interfier) dari komunikator kepada komunikan. Komunikator ialah orang yang menyampaikan pesan sementara komunikan ialah orang yang menerima pesan. Berdasarkan konsep tersebut maka keberadaan media menjadi salah satu hal penting untuk dimiliki oleh setiap individu tak terkecuali masyarakat yang ada di Desa Pajeruan. Untuk memperjelas corak kehidupan mereka, perlu diketahui media apa saja yang mereka manfaatkan dalam melakukan komunikasi interpersonal, kelompok, organisasi, dan massa.

Handpohone (HP) adalah alat komunikasi yang kini sedang marak eksistensinya. Meski bukan BB atau Android, masyarakat Pajeruan juga memanfaatkan Hp untuk melakukan komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal ialah komunikasi yang dilakukan secara bertatap muka antara dua orang.

Sehingga komunikasi melalui hp dapat disebut komunikasi interpersonal bermedia. Mereka memanfaatkan Hp untuk proses jual beli dengan tengkulak padi dan jagung.

Pertemuan informal sering dilakukan oleh para mudin (orang yang biasa memimpin do’a), pertemuan informal yang dilakukan di masjid ini menjadi media bagi mereka untuk menjaga silaturrahim sekaligus berusaha memecahkan atau merencanakan masalah yang ada di Desa Pajeruan. Masalah yang sering dibahas misalkan pelaksanaan sistem pengajian, pemugaran masjid, hingga jalan umum. Artinya, dalam komunikasi kelompok di masyarakat Pajeruan sering diadakan rapat-rapat informal tanpa penyebaran undangan resmi terlebih dahulu.

Hal yang sama juga nampak pada jenis komunikasi organisasi. Namun selain mengadakan rapat informal, susunan ta’mir di tiap masjid, remas dan karangtaruna di tiap dusun juga memanfaatkan Hp dan surat resmi untuk mengadakan acara. Safari ramadhan misalkan hasil dari komunikasi organisasi yang bagus dengan administrasi yang baik pula. Ini seharusnya bisa dicontoh oleh generasi-generasi muda islami lainnya dimanapun.

Sedangkan untuk komunikasi massa, hampir semua masyarakat Pajeruan memiliki televisi. Dengan adanya televisi inilah mereka tidak ketinggalan berita meski bertempat tinggal jauh dari pusat kota. Nampak di rumah-rumah baik mereka kaya, sederhana, atau miskin pun sudah mempunyai benda kotak yang bisa dengan cepat menyebarkan infomasi sekaligus mampu merubah pola pikir ini.